Senin, 26 September 2016

Hakikat perjuangan dalam Islam

QS. Al Hujurat : 13-15
Makna perjuangan berarti melakukan pengorbanan. Perjuangan dalam islam bersifat secara keseluruhan (totalitas) disertai pengorbanan jiwa dan raga hanya untuk Islam. Issue mengenai teroris banyak orang yang mengatakan bahwa teroris adalah orang yang terlalu khusyu' dalam beragama padahal sebenarnya mereka itu kurang memahami Islam sehingga dunia luar menggambarkan bahwa Islam itu teroris. Tidaklah mudah seorang mukmin yang menjaga aqidahnya bagaikan menggenggam batu bara panas ditangannya. Orang Mukmin harus siap siaga jika dibutuhkan untuk berjuang dalam agama jangan seperti orang munafik yang mundur sebelum berjuang seperti dalam firman Allah:
 
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ قِيْلَ لَهُمْ كُفُّوْۤا اَيْدِيَكُمْ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰ تُوا الزَّكٰوةَ   ۚ  فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ اِذَا فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللّٰهِ اَوْ اَشَدَّ خَشْيَةً   ۚ  وَقَالُوْا رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَ  ۚ  لَوْلَاۤ اَخَّرْتَنَاۤ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍ   ؕ  قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيْلٌ  ۚ  وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ اتَّقٰى ۙ  وَلَا تُظْلَمُوْنَ فَتِيْلًا

Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka, "Tahanlah tanganmu (dari berperang), laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat!" Ketika mereka diwajibkan berperang, tiba-tiba sebagian mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih takut (dari itu). Mereka berkata, "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tunda (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?" Katakanlah, "Kesenangan di dunia ini hanya sedikit dan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa (mendapat pahala turut berperang) dan kamu tidak akan dizalimi sedikit pun."
[QS. An-Nisa': Ayat 77]

Perjuangan dalam Islam disebut Jihad. Jihad harus dipersiapkan bukan hanya untuk berperang namun juga disertai pengorbanan. Pengorbanan secara bahasa memiliki arti memberi tanpa pamrih, menjalankan tanpa mengharap balasan yang akan didapatkannya nanti. Pengorbanan dalam istilah berarti "Kemampuan manusia mencurahkan semua miliknya dalam rangka tujuan tertentu." (Syeikh Jumah Amin Abdul Azis)

Adzan termasuk salah satu syiar agama islam dan semua makhluk yang mendengarnya akan menjadi saksi atas azan itu. Pada saat ini banyak pihak yang mulai menyalahkan suara Azan. Zaman yang akan datang dimasa depan akan lebih berat lagi dari semua itu.

Hukum pengorbanan:
* terpuji =>

اِنَّ اللّٰهَ اشْتَرٰى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَنْفُسَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ بِاَنَّ لَهُمُ الْجَــنَّةَ    ؕ  يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَ يُقْتَلُوْنَ ۙ  وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى التَّوْرٰٮةِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالْقُرْاٰنِ    ؕ  وَمَنْ اَوْفٰى بِعَهْدِهٖ مِنَ اللّٰهِ فَاسْتَـبْشِرُوْا بِبَيْعِكُمُ الَّذِيْ بَايَعْتُمْ بِهٖ   ؕ  وَذٰ لِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ

Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual-beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung.
[QS. At-Taubah: Ayat 111]

* Tercela =>

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ لِيَـصُدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ    ؕ  فَسَيُنْفِقُوْنَهَا ثُمَّ تَكُوْنُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُوْنَ    ؕ  وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْۤا اِلٰى جَهَـنَّمَ يُحْشَرُوْنَ ۙ

Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menginfakkan harta mereka untuk menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan (terus) menginfakkan harta itu, kemudian mereka akan menyesal sendiri, dan akhirnya mereka akan dikalahkan. Ke dalam Neraka Jahanamlah orang-orang kafir itu akan dikumpulkan,
[QS. Al-Anfal: Ayat 36]

Umat Islam harus berani berjuang dalam kebenaran, jangan mau kalah dengan semangat orang kafir dalam memusuhi Islam. Orang-orang yang beriman, mereka tidak akan bisa menikmati udzurnya( sakit, haid, dll). Karena udzur adalah penyesalan untuk mereka. Iman yg tidak kuat disebut dalam Firman Allah ;
 
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّعْبُدُ اللّٰهَ عَلٰى حَرْفٍ   ۚ  فَاِنْ اَصَابَهٗ خَيْرٌ  اۨطْمَاَنَّ بِهٖ   ۚ  وَاِنْ اَصَابَتْهُ فِتْنَةُ اۨنقَلَبَ عَلٰى وَجْهِهٖ ۚ  خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةَ     ؕ  ذٰ لِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِيْنُ

Dan di antara manusia ada yang menyembah Allah hanya di tepi, maka jika dia memperoleh kebajikan, dia merasa puas dan jika dia ditimpa suatu cobaan, dia berbalik ke belakang. Dia rugi di dunia dan di akhirat. Itulah kerugian yang nyata.
[QS. Al-Hajj: Ayat 11]

Komponen perjuangan :
1. Waktu.
"Dua nikmat yang sering manusia tertipu (lengah) yaitu kesehatan dan waktu luang" HR.
2. Raga.

مَا كَانَ لِاَهْلِ الْمَدِيْنَةِ وَمَنْ حَوْلَهُمْ مِّنَ الْاَعْرَابِ اَنْ يَّتَخَلَّفُوْا عَنْ رَّسُوْلِ اللّٰهِ وَ لَا يَرْغَبُوْا بِاَنْفُسِهِمْ عَنْ نَّـفْسِهٖ   ؕ  ذٰ لِكَ بِاَنَّهُمْ لَا يُصِيْبُهُمْ ظَمَاٌ وَّلَا نَصَبٌ وَّلَا مَخْمَصَةٌ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا يَطَئُــوْنَ مَوْطِئًا يَّغِيْظُ الْكُفَّارَ وَلَا يَنَالُوْنَ مِنْ عَدُوٍّ نَّيْلاً اِلَّا كُتِبَ لَهُمْ بِهٖ عَمَلٌ صَالِحٌ    ؕ  اِنَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُحْسِنِيْنَ ۙ

Tidak pantas bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badui yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi berperang) dan tidak pantas (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada (mencintai) diri Rasul. Yang demikian itu karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan, dan kelaparan di jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, kecuali (semua) itu akan dituliskan bagi mereka sebagai suatu amal kebajikan. Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik,
[QS. At-Taubah: Ayat 120]

3. Nyawa / Jiwa

وَالَّذِيْنَ تَبَوَّؤُ الدَّارَ وَالْاِيْمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّوْنَ مَنْ هَاجَرَ اِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُوْنَ فِيْ صُدُوْرِهِمْ حَاجَةً مِّمَّاۤ اُوْتُوْا وَيُـؤْثِرُوْنَ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ     ؕ  ۙ  وَمَنْ يُّوْقَ شُحَّ نَـفْسِهٖ فَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ۚ

Dan orang-orang (Ansar) yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin) atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.
[QS. Al-Hasyr: Ayat 9]

Sekian
Wassalamu Alaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar